Pelita Jaya Bakrie Jakarta menjadi satu-satunya tim yang belum masuk ke gelembung (bubble) IBL 2021 di Robinson Cisarua Resort, Bogor, Jawa Barat. Mereka terpaksa mengulang semua tahapan sebelum masuk gelembung karena ditemukan banyak kasus positif Covid-19. Mereka diharapkan masuk IBL Camp tepat waktu.
Semua tentu berharap liga dimulai dengan 12 tim peserta yang utuh. Namun ternyata, saat tim-tim mulai memasuki gelembung yang dibuat IBL di Bogor, ada satu tim yang tertinggal, yaitu Pelita Jaya. Karena terdapat beberapa kasus positif Covid-19 di tim tersebut.
Junas Miradiarsyah dalam konferensi pers Rabu siang menuturkan bahwa perkembangan Pelita Jaya sudah bagus. Hanya tersisa dua pemain yang masih positif Covid-19.
"Perkembangan terakhir, tujuh pemain Pelita Jaya sudah siap bermain, tujuh pemain sudah menunjukkan hasil tes swab PCR negatif. Sementara dua pemain yang masih positif," ujarnya.
"Pelita Jaya dijadwalkan memasuki gelembung pada 15 Maret. Namun sebelum itu, mereka harus menjalani tahapan-tahapan sebelum memasuki gelembung. Termasuk menunjukkan dua kali hasil negatif."
Kasus Pelita Jaya ini dianggap sebagai contoh pelanggaran protokol kesehatan. Junas mengungkapkan bahwa ada indikasi dua atau tiga pemain yang positif. Lalu, karena semua pemain tinggal dalam satu lingkungan yang sama, maka virusnya dengan cepat menyebar.
"Tidak bisa dipastikan siapa yang pertama kali terpapar, tetapi karena tinggal dalam satu lokasi penyebaran cepat terjadi. Inilah pentingnya saling disiplin pada protokol kesehatan," tegas Junas.
Pelita Jaya tidak akan bermain di seri pertama. Karena mereka baru masuk tanggal 15 Maret 2021. Tetapi IBL membuat skenario penundaan laga. Semua tim sepakat bahwa laga tunda melawan Pelita Jaya dimainkan saat jeda seri. Jadi setiap seri akan pertandingan tunda yang melibatkan Pelita Jaya. (tor)
Foto: IBL Indonesia