Garuda sangat identik dengan kota Bandung. Namun sejak kepergian Garuda ke Jakarta sebagai home base, membuat tim ini seperti kehilangan jati diri. Akhirnya, mulai musim depan, Garuda akan pulang kembali ke kota kelahirannya, Bandung.

Sejarah mencatat bahwa Garuda merupakan tim yang didirikan di Bandung pada tahun 1991. Tim ini sudah berubah nama beberapa kali, namun akhirnya pada tahun 2004 secara resmi mereka memakai nama Garuda. Kecintaan warga Bandung pada tim berlogo kepala burung Garuda itu sangat mendalam. Namun para penggemar sangat kecewa ketika manajemen Garuda akhirnya memilih berpindah home base di Jakarta.

"Kami kurang mendapatkan kepercayaan dari warga Bandung ketika kami pergi ke Jakarta. Untuk itulah, kami berencana kembali lagi ke Bandung," kata manajer Garuda, Haris Sogirin.

Ide untuk memulangkan Garuda sejatinya sudah digagas Haris sejak tahun 2015 lalu. Selepas musim terakhir NBL Indonesia, Haris mencoba untuk kembali melempar ide tersebut ke manajemen Garuda. Ternyata, saat itu manajemen Garuda tak meluluskan niat Haris. Akhirnya, Haris memilih hengkang dari Garuda karena ia menganggap bahwa sudah tak ada kecocokan dengan manajemen Garuda saat itu.

Sementara itu, kini Garuda kembali berganti kepengurusan. Kali ini jabatan Presiden Klub dipegang oleh Fareza Tamrella dan kembali menunjuk Haris Sogirin menduduki kursi manajer Garuda.

"Saya mulai aktif sebagai manajer kira-kira satu bulan ini. Lalu saya tawarkan ide untuk mengembalikan Garuda ke Bandung, dan mereka setuju," ucapnya. "Tujuan kami kembali ke Bandung karena ingin mendapat kepercayaan dari warga Bandung lagi. Kami ingin mengembalikan tim ini ke rumahnya. Kira-kira dua atau tiga minggu lagi kami akan pindah ke Bandung."

Haris menjelaskan, semua sudah dipersiapkan dengan matang. Pihak Garuda sudah mengadakan pertemuan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Bahkan yang menggembirakan, ada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bersedia menjadi sponsor Garuda Bandung.

"Untuk lapangan latihan, kami akan menggunakan GOR Padjadjaran, seperti yang sudah kami sepakati dengan pihak pemerintah daerah. Awalnya kami mau pakai GOR Arcamanik, tapi karena jauh dari pusat kota, akhirnya kami putuskan untuk pakai Padjadjaran saja," ungkap Haris.

whatsapp-image-2016-11-29-at-10-39-01

Rencana besar Garuda lainnya menyangkut masalah pemain. Manajemen Garuda berencana untuk memberikan prioritas kepada pemain-pemain asli Bandung. Oleh karena itu, komposisi pemain juga ada beberapa perubahan.

Pertama, Garuda melepas Daniel Timothy Wenas. Keputusan tersebut diambil setelah Daniel kurang setuju dengan manajemen Garuda yang ingin kembali ke Bandung. Manajemen pun meluluskan permintaan Daniel untuk dijual. Akhirnya, Garuda dan Pelita Jaya bersepakat untuk menukar pemain. Karena Garuda sangat menginginkan Januar Kuntara maka keputusannya Pelita Jaya membeli Januar Kuntara dari Hangtuah Sumsel, lalu ditukar dengan Daniel Wenas.

Pemain kedua yang dilepas Garuda adalah Fredy. Shooting guard muda itu ditukar dengan Luke Martinus dari Bandung Utama. Sedangkan pemain yang kini merapat ke Garuda adalah Surliyadin. Dikabarkan telah habis masa kontraknya dengan Bandung Utama, Iton -sapaan akrabnya- sempat membela Stadium di Perbasi Cup 2016. Namun kini pemain asal Aceh tersebut memutuskan untuk bergabung dengan Garuda. Sementara itu, Garuda kini ditangani kepala pelatih baru yakni Andre Yuwadi.

Foto: Hari Purwanto

Komentar