IBL

Liga basket profesional Indonesia sudah mencapai babak akhir. Dua tim terbaik akan bertemu untuk berrebut gelar juara IBL 2017, akhir pekan ini. Dua tim tersebut adalah Satria Muda Pertamina Jakarta dan Pelita Jaya EMP Jakarta. Pertandingan final akan berlangsung di dua tempat yakni C-Tra Arena Bandung dan Britama Arena Jakarta. Laga perdana di Bandung digelar 4 Mei 2017 sebagai kandang dari Pelita Jaya, sedangkan laga kedua di Jakarta berlangsung 6 Mei 2017. Sementara bila terjadi kedudukan sama kuat (seri) maka pertandingan penentuan akan kembali digelar di Britama Arena pada 7 Mei 2017.

Dua tim yang bertemu di final ini merupakan tim-tim terbaik. Keduanya menduduki puncak klasemen di masing-masing divisi saat musim reguler. Di semifinal pun, keduanya tampil perkasa. Pertemuan kedua tim ini bakal seru, mengingat mereka sama-sama punya kelebihan yang bisa dijadikan senjata ampuh.

WhatsApp Image 2017-05-02 at 11.47.04 (1)

Satria Muda Pertamina Jakarta tampil luar biasa di IBL 2017. Dari 14 pertandingan musim reguler, Arki Dikania Wisnu dan rekan-rekan hanya kalah sekali oleh JNE Siliwangi Bandung. Selebihnya, mereka mengumpulkan 13 kemenangan. Lebih hebat lagi, mereka dua kali mengalahkan CLS Knights Surabaya (juara IBL 2016) di musim reguler.

Satria Muda menempati urutan kedua dalam produktivitas poin, rebound, dan persentase akurasi (FG) di musim reguler, dengan 77,5 poin (PPG), 50,6 poin (RPG), dan 40 persen akurasi. Sedangkan untuk asis dan steal, Satria Muda menduduki peringkat pertama dengan 19 asis (APG) dan 12,6 steal per laga. Predikat sebagai juara Divisi Merah membuat Satria Muda punya keuntungan langsung tampil di semifinal.

Di fase tersebut, kita bisa melihat bagaimana mental juara tim asuhan Youbel Sondakh. Sebab mereka berhasil memupus mimpi juara IBL 2016, CLS Knights Surabaya. Satria Muda mengalahkan mereka 2-1 di semifinal. Padalah, Satria Muda harus menelan kekalahan di pertemuan pertama.

Satria Muda semakin terlihat bahwa mereka tim yang lengkap dan tidak mengandalkan satu atau dua pemain di laga ketiga melawan CLS Knights. Saat itu, kapten Satria Muda, Arki Dikania Wisnu tidak bermain. Selain itu, defense mereka sangat baik ketika berhasil meredam Duke Crews yang hanya bisa mencetak 18 poin. Padalah di pertemuan kedua, Crews mencetak 37 poin.

"Kami bangga, anak-anak bermain luar biasa. Motivasi mereka sangat tinggi," ujar kepala pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh, seperti dilansir situs resmi IBL. "Pelita Jaya tim kuat, tapi kami tak mau memilih lawan, saya hanya ingin anak-anak bisa tampil baik di final."

WhatsApp Image 2017-05-02 at 11.47.04

Sementara itu, Pelita Jaya EMP Jakarta juga menunjukkan keperkasaannya di semifinal Divisi Putih, akhir pekan lalu. Mereka menang mutlak 2-0 atas Aspac Jakarta. Pelita Jaya benar-benar menguasai lapangan dan tidak membiarkan Aspac untuk bangkit. Mereka menang 60-55 di pertandingan pertama lalu kembali menundukkan Aspac, 82-74.

Pelita Jaya sangat garang di bawah keranjang lawan. Karena mereka punya barisan bigman yang bagus seperti Adhi Pratama, Ponsianus "Komink" Nyoman Indrawan, dan Kore White. Terlihat di statistik selama playoff, Pelita Jaya adalah tim terbaik untuk urusan rebound dengan 55,5 rebound per laga.

Kondisi di semifinal membuat kita sadar bahwa kekuatan Pelita Jaya mengalami peningkatan ketimbang musim reguler. Sebab, saat itu Pelita Jaya tampil kurang istimewa dengan empat kali kekalahan yang dideritanya. Bahkan mereka pernah kalah dari Satria Muda Pertamina Jakarta di Seri 2 Jakarta, 61-88.

Kondisi saat itu sangat berbeda, sebab Pelita Jaya masih diperkuat Winston Grays yang akhirnya digantikan dengan Martavious Irving karena dianggap penampilannya kurang sesuai dengan tim.

"Winston bukan point guard murni, tipe permainannya cepat, padahal tim kami tidak memiliki play maker. Irving berbeda, ia adalah seorang point guard yang bisa memainkan irama permainan," ungkap coach Ahang, sapaan akrab kepala pelatih Pelita Jaya, Johanis Winar.

Menanggapi pertemuan lawan Satria Muda mendatang, Coach Ahang berpendapat bahwa mereka harus bisa meredam kecepatan Satria Muda.

"Satria Muda tim kuat. Mereka akan melakukan tekanan berat pada kami dengan tempo bermain cepat seperti biasanya. Kami akan melakukan evaluasi sekaligus melihat rekaman pertandingan mereka," tutur Coach Ahang.

Bila kita sandingkan statistik kedua tim saat tampil di semifinal, Pelita Jaya tampak lebih baik daripada Satria Muda. Terlihat dari segi akurasi, rebound dan produktifitas poin.

statistik playoff

Tim manakah yang berhasil menjuarai IBL 2017. Kita akan segera tahu akhir pekan ini. Dan, mari kita nikmati keseruan drama dua tim terbaik di Indonesia saat ini.

Foto: Hari Purwanto

Komentar