IBL

Selamat datang di tengah pertunjukan The Greek Freak, Giannis Antetokounmpo! Mari cari tempat duduk terbaik untuk menikmati pertunjukan ini.

6 Desember 1994 Giannis lahir di kota dan negeri para dewa, Athena,Yunani. Giannis lahir dari pasanagan imigran asal Nigeria yang kemudian berusaha mencari peruntungan yang lebih baik di Yunani.

Memiliki empat saudara, Giannis kecil banyak terkendala legalitas kependudukannya. Ini karena status orang tua Giannis yang imigran. Tapi semua itu tidak menghalangi Giannis untuk menapaki karirnya di dunia basket.

Giannis mengawali karir di usia 18 tahun bersama klub kasta kedua Filathlitikos. Ia kemudian ke CAI Zaragoza, klub liga primer yang berasal dan berkompetisi di Spanish Basketball League. Giannis melakukan pra kontrak dengan tim ini pada musim 2013-2014.

Selama menjalani musim 2012-2013 bersama Filathlitikos, ia berhasil mencatatkan rata-rata 9,5 poin, 5 rebound, 1,4 asis, dan 1,0 blok dalam 26 laga. Tapi ada yang menarik dari catatan pemain yang berusia 18 tahun ini. Rata-rata field goals-nya 46,7 persen, gabungan dari 62,1 persen tembakan dua angka dan 31,3 persen tripoin. Sementara dari tembakan gratis ia berhasil menyarangkan 72 persen dari total tembakannya.

Kejutan terjadi saat akhir musim Filathlitikos. Giannis memutuskan untuk mengikuti Draft NBA dan melewatkan pra kontraknya dengan CAI Zaragoza. Benar saja, memasuki Draft NBA 2013, Giannis langsung menarik perhatian Milwaukee Bucks. Ia dipilih pada urutan 15.

Di musim pertama, Giannis sudah berhasil membuat para pecinta basket menyadari kehadiarannya. Dengan rata-rata 6,8 PPG, 4,4 RPG, 1,9 APG dan 0,8 SPG, Giannis mengikuti Rising Stars Challenge dan juga masuk dalam daftar NBA ALL-Rookie Second Team.

Di musim 2014-2015, namanya makin dikenal setelah melakukan beberapa kali slam dunk spektakuler yang juga membawanya pada gelaran kontes slam dunk musim itu. Di musim ini pula ia berhasil membawa Bucks ke playoff dengan rekor 41-41 (menang-kalah). Sayangnya, di playoff Bucks harus kalah oleh Bulls dalam enam pertandingan yang sangat menguras tenaga kala itu.

Memasuki musim baru masih dengan kekuatan roster yang nyaris sama dan kematangan pelath muda Jason Kidd yang makin teruji, Bucks berusaha memperbaiki torehan mereka musim lalu. Namun semua itu terkendala kebugaran pemain Bucks terutama pada posisi guard yang sangat buruk. Dari enam pemain guard non-rookie yang dimiliki Bucks, hanya Khris Middleton yang berhasil mencatatkan total penampilan lebih dari 60 laga.

Kesulitan ini ditanggapi dengan cara yang unik oleh Jason Kidd. Sang pelatih menggeser Giannis menjadi seorang point guard. Hasilnya sangat mengejutkan, dan sempat dipertanyakan oleh banyak sekali pengamat. Giannis berhasil mendistribusikan kemauan Jason Kidd. Dan di luar dugaan pula Giannis berhasil menjadi point guard yang dibutuhkan oleh Bucks.

Saat bermain di posisi ini ia berhasil membukukan triple-double pertamanya dalam karir sekaligus menjadi pemain termuda Bucks yang mencatatkan triple-double (21 tahun). Posisi point guard ini terus diperankan Giannis hingga akhir musim dan terus menebar teror dengan bukti tambahan empat triple double lainnya.

Beberapa komentar pun muncul dari berbagai kalangan yang mengatakan betapa menyeramkannya Bucks yang bermain dengan point guard bertinggi badan 211 cm dan berkecepatan layaknya pemain bertinggi 190-an cm yang mampu menyerang ke area pertahanan lawan. 16,9 PPG, 7,7 RPG, 4,3 APG, 1,2 SPG dan juga 1,4 BPG adalah statistik akhir Giannis yang tampak berjuang sendirian untuk Bucks dengan sedikitnya bantuan dari pemain semacam Khris Middleton dan Greg Monroe. Bucks pun mengakhir musim di peringkat ke-11 dan gagal melaju ke playoffs.

Memasuki musim 2016-2017 ini, Bucks melakukan pergerakan dengan memperbaiki deretan guard mereka. Hal ini seiring dengan masuknya Matthew Dellavedova, Jason Terry serta Malcolm Brogdon melalui draft. Maksud lain dari masuknya para guard itu adalah agar Giannis bisa lebih fokus kepada penyerangan dan bisa menjadi piihan pertama skema serangan Bucks. Dan ternyata lagi-lagi Giannis melebihi ekspektasi semua orang dengan menjadi pemimpin Bucks dalam perolehan poin, rebound, asis, blok serta steal!

Keberhasilan lain Giannis musim ini adalah masuknya ia ke jajaran starter NBA All Stars dan satu kali meraih gelar Player of the Month Wilayah Timur. Tambahan lain adalah, Giannis juga berhasil tergabung dalam jajaran pemain seperti Kareem Abdul Jabbar, Larry Bird, Charles Barkley dan Chris Webber sebagai pemain yang memiliki rataan 23 poin, 8 rebound, 5 asis, 1 steal dan 1 blok dalam semusim.

Musim ini Bucks berhasil menempati posisi 6 Wilayah Timur. Mereka sudah mencuri satu kemenangan dari Toronto Raptors dalam putaran pertama playoff (97-83. Giannis 28 poin dan 8 rebound). Walau sudah unggul sementara 1-0, playoff akan tetap terasa lebih berat bagi Bucks. Cedera yang dialami Jabari Parker sebelum All Stars benar-benar menggerus kekuatan Bucks.

Sekarang semua harapan benar-benar ada di pundak pemuda 22 tahun bernama Giannis Antetokounmpo. Jauh atau tidaknya langkah Bucks di playoff tahun ini sepertinya sangat bergantung kepada performa Giannis.

Perbaikan tembakan tripoin jelas pekerjaan rumah bagi Giannis. Walau tentu Giannis masih punya banyak cara untuk menghancurkan lawannya selain dengan senjata tembakan tripoin.

Foto: citynews.ca

Komentar