IBL

 

Menebak hasil putaran pertama antara San Antonio Spurs melawan Memphis Grizzlies mungkin perkara yang tidak terlalu rumit. Banyak yang menjagokan Spurs akan melangkah ke babak selanjutnya. Apalagi posisi Grizzlies di klasemen akhir musim reguler adalah posisi ketujuh.

Ramalan dan apa yang terjadi di lapangan berjalan seiring. Di dua laga pertama, Spurs sudah unggul 2-0. Pada pertemuan pertama Spurs menang 111-82. Sementara di laga kedua, Spurs unggul 96-82.

Tidak mudah memang mengalahkan Spurs yang selalu bermain konsisten di setiap musim. Kepala pelatih Grizzlies David Fizdale sangat menyadari hal tersebut.

Kekalahan kedua yang terjadi hari ini jelas mengecewakan bagi Fizdale. Dan kekecewaan tersebut semakin tebal karena performa para wasit yang ia anggap di bawah harapan. Pada acara konferensi pers seusai pertandingan, Fizdale sangat kecewa bahkan sampai menggebrak meja sebelum meninggalkan ruangan.

Walau –semestinya- tahu bahwa mengomentari performa wasit akan membuahkan sanksi, Fizdale tetap melakukannya. Ia merasa wasit berbuat tidak adil terhadap timnya. Indikasinya adalah jumlah tembakan gratis alias free throw di pertandingan kedua tersebut.

Dalam komentarnya selepas pertandingan, Fizdale memaparkan kejanggalan jumlah tembakan gratis yang diterima timya sepanjang pertandingan. Melalui video yang diunggah di twitter, kita bisa melihat komentar Cocah Fizdale.

Spurs pada pertandingan tersebut mendapatkan tembakan gratis (32) dua kali lebih banyak daripada Grizzlies (15). Pemain andalan Spurs Kawhi Leonard bahkan mendapatkan lebih banyak tembakan gratis (19) daripada Grizzlies sebagai tim. Sial bagi Grizzlies, semua tembakan gratis Kawhi terkonversi jadi poin.

Pemaparan Fizdale semakin merinci ketika membahas apa yang terjadi di lapangan. Di babak pertama, Grizzlies melepaskan 19 tembakan di paint area, tetapi hanya mendapatkan 6 kali tembakan gratis. Sebaliknya, Spurs yang hanya 11 kali melepaskan tembakan dari area yang sama mampu mengumpulkan 23 kali tembakan gratis.

Sorotan Fizdale semakin tajam di babak kedua. Ketika Grizzlies melepaskan (total) 35 kali tembakan dari paint area, mereka hanya mendapatkan (total) 15 kali tembakan gratis. Sementara Spurs yang hanya menambah 7 tembakan di area tersebut mendapatkan tambahan 9 tembakan gratis.

Jabaran teknis dan data dari Fizdale perlahan bergerak ke arah emosional. Ini tampak ketika ia melanjutkan komentar sebelum meninggalkan ruangan dengan menggebrak meja.

“Sangat disayangkan bagi pemain seperti Mike Conley yang tak pernah melakukan sekalipun technical foul sepanjang karirnya. Ia tidak mendapatkan respek yang layak dari para wasit. Kami tidak mendapatkan respek karena Mike Conley tidak terbawa emosi. Dia pemain berkelas, dan tetap bermain, tetapi saya tidak bisa membiarkan mereka memperlakukan kami seperti ini. Saya tahu bahwa Pop (Gregg Popovich, kepala pelatih Spurs) memiliki sejarah karir yang panjang dan saya hanya seorang rookie, tetapi saya tidak akan membiarkan mereka mempecundangi kami. Hal tersebut tidak bisa diterima dan tidak profesional. Para pemain saya berusaha keras di pertandingan tadi dan berusaha keras untuk ada di pertandingan tadi. Tetapi mereka (wasit) tidak memberi kami kesempatan. Camkan data itu.”

Kekecewaan dan data-data Fizdale memang harus dibuktikan dengan cara melihat ulang apa yang terjadi di lapangan lewat video. Bisa saja wasit memang keliru dalam beberapa kesempatan (plays). Atau bisa saja keputusan wasit memang sudah benar, karena kita tahu bahwa Spurs dan Kawhi Leonard adalah tim dan pemain yang andal.

Apapun yang sebenarnya terjadi (setelah melihat ulang pertandingan), besar kemungkinan Fizdale akan mendapat sanksi dari NBA. Dan, dengan kelakuannya pagi tadi (waktu Indonesia), boleh jadi Fizdale juga sudah mengajarkan kita untuk mengernyitkan alis ketika ada sesuatu yang mungkin terlihat janggal di tabel statistik. Pernyataan Fizdale adalah peringatan bagi para wasit yang mungkin punya niat tidak baik. Karena para pemain, pelatih dan penonton kini sangat awas dengan catatan pertandingan alias statistik.(*)

Foto: USA Today

Komentar