IBL

Pertandingan final selalu menyuguhkan ketegangan. Tentu setiap tim akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya demi mendapatkan gelar juara. Seperti yang terjadi di final SMUBOY CUP dan SMABOY CUP JUNIOR yang berlangsung Sabtu, 11 Maret 2017.

GOR Lembu Peteng Tulungangung sudah dipadati penonton sejak siang hari. Mereka ingin melihat jagoannya bertanding dan tentu saja sekolah kebanggaannya menjadi juara. Diawali dari pertandingan final SMABOY CUP JUNIOR. Di kategori putri, tim SMP 1 Ngunut Tulungagung berhasil menakhlukkan SMPK Yos Sudarso Blitar dengan skor 50-39. Lalu di sektor putra, laga antara SMPK Yos Sudarso Blitar melawan SMPK Santa Maria Tulungagung dimenangkan oleh SMPK Yos Sudarso lewat kemenangan 75-58. Memang, seandainya di sektor putri juga berhasil dimenangkan, maka Yos Sudarso mengawinkan gelar juara.

"Hari ini defense pemain cukup lumayan. Mereka sangat kompak di lapangan," kata pelatih tim putra SMPK Yos Sudarso, Andy Setyawan. "Intinya defense dulu, baru di offense kami percayakan pada kapten tim, Marcell. Kalau kesulitannya di pertandingan ini kami kalah dari sisi bigman dengan Santa Maria. Pemain kami kecil-kecil, tapi bisa bermain lebih cepat."

Sementara itu, ketegangan juga terjadi di partai final SMUBOY CUP. Di kategori putri, SMA 3 Blitar harus bersusah payah menundukkan SMKN 3 Kediri, 62-48. Laga ini berlangsung sengit, sebab Kediri mampu unggul 27-23. Bahkan hingga kuarter ketiga Kediri masih memimpin 40-36. Kuarter keempat keadaan berubah. Blitar mampu membalik keadaan di menit-menit terakhir. Akhirnya, Blitar mampu unggul 14 poin (62-48).

"Tegang sekali, tapi hasilnya memuaskan. Saya kira kuncinya tadi di kuarter keempat kami bisa main full court press dengan baik. Lawan bisa kami tahan. Saya harap tahun depan bisa juara lagi," ujar pelatih SMA 3 Blitar, Wei Byo, yang tampak lega dengan kemenangan timnya.

Malam semakin panas di laga pamungkas yang mempertemukan antara tim putra SMAN 1 Kedungwaru dengan SMAN 1 Blitar. Seperti yang kita tahu, SMAN 1 Blitar sangat kuat. Mereka menjuarai beberapa turnamen di Jawa Timur. Bahkan tahun 2016 lalu, tim ini sukses menumbangkan dominasi SMA St Louis 1 Surabaya di ajang Honda DBL East Java Series 2016.

Pertandingan sempat memanas karena protes keras dari pelatih SMAN 1 Blitar. Namun di laga tersebut, SMAN 1 Kedungwaru bisa unggul 29-24 di halftime. Hingga akhir pertandingan, SMAN 1 Kedungwaru bisa mengamankan keunggulan dan menang dengan skor 71-56.

"Bahagia, senang dan bangga setelah kami bisa menang. Anak-anak bekerja keras untuk memenangkan laga kali ini. Intinya kami sangat bangga bisa juara di kandang lawan, bukan di turnamen yang kami gelar sendiri," ucap pelatih putra SMAN 1 Kedungwaru, Akhmad Qusnazim. "Target kami tetap ke DBL. Apapun turnamen yang kami ikuti saat ini, kami jadikan ajang pemanasan. Tapi pada akhirnya nanti tetap kami mengincar gelar di DBL."

WhatsApp Image 2017-03-13 at 16.39.02

Ketegangan yang ada di lapangan berubah menjadi kemeriahan saat beberapa hiburan disajikan panitia. Ada penampilan modern dance dan juga tari tradisional. Namun yang paling ditunggu-tunggu yakni laga All-Star dengan bintang tamu Richard Leo Latunusa a.k.a Insane dan Kemal Pahlevi. Dua pesohor basket tanah air itu tampil bersama pemain-pemain terbaik di turnamen ini. Tampak penonton sangat antusias melihat mereka tampil di lapangan. Tentunya Insane yang paling mencuri perhatian dengan aksi-aksi street ball yang menawan.

"Tulungagung pertama kali buat saya. Sebuah kesempatan yang luar biasa bisa ada di SMUBOY CUP. Karena mereka sangat konsen di basket, buktinya masih terus jalan sampai 19 tahun. Semoga ada kesan tersendiri, dengan kedatangan saya dan Kemal disini. Animonya juga luar biasa untuk kota Tulungagung, karena gor-nya besar tapi bisa penuh," komentar Insane. "Smuboy kalian luar biasa, eksistensi kalian amat sangat terdengar sampai Jakarta. Harapannya terus mengedukasi bahwa basket diterima di semua kalangan."

"Tapi setahu saya mau di kota manapun di Jawa Timur animo basket sangat luar biasa. Harapannya setiap ada kompetisi harus di support, karena anak-anak muda itu harus didukung untuk menyalurkan hobi positif mereka," imbuh Kemal Pahlevi.

Foto: dokumentasi panitia

Komentar