IBL

Persaingan tim se-kota alias derby pasti berlangsung sengit. Seperti pertemuan Mahameru Surabaya dan BBM Viking Surabaya di Jawa Pos-Honda Pro Tournament 2016, Jumat sore (9 Desember 2016). Setelah melewati laga yang berat akhirnya Mahameru Surabaya bisa menang dengan skor 76-66.

Mahameru tampil dengan starting five, I Komang Septian Sudana, Habib Titoaji, Rogantino Sampetua Pasaribu dan dua legiun asing, Bryton Terry Flint dan Brandon Moore. Sementara BBM Viking menurunkan Heryanto Gunawan, Aditya Suharno, Tony Sugiarto, Gege Nagata dan Dimaz Muharri.

Kedua tim bersaing sengit di kuarter pertama. Mereka silih berganti memimpin jalannya laga. Namun BBM akhirnya unggul tipis 19-18 di akhir kuarter pertama. Kehadiran Bryton Flint memang membawa perbedaan luar biasa di tim Mahameru. Ia mencetak enam poin di kuarter kedua yang membuat Mahameru unggul 32-27 di kuarter kedua.

Meski tertinggal, BBM tetap berusaha konsisten. Keuletan pemain-pemain BBM membuahkan hasil. Mereka mengikis defisit poin dengan menyisakan enam poin (45-51) di akhir kuarter ketiga. BBM tetap memberikan perlawanan sengit, akurasi mereka cukup bagus. Namun turn overs jadi masalah besar buat BBM.

"Kekalahan kami ini karena banyaknya turn overs yang kami buat (23 kali). Lalu kami juga kalah di offensive rebound," kata pemain BBM Viking, Dimaz Muharri, usai pertandingan.

Di kubu BBM, Syam Albadi Hasyimi dan Rico Aditya Suharno Putra sama-sama mengoleksi 14 poin. Sementara itu, dua punggawa asing Mahameru memberikan dampak luar biasa. Brandon Moore menyumbangkan 13 poin dan 15 rebound. Lalu Bryton Terry Flint menambahkan 16 poin dan delapan rebound. Sedangkan poin terbanyak dicetak oleh Habib Titoaji dengan 18 poin. Pemain Mahameru yang juga mencetak double digit point adalah Dewa Gde Galih Andi L dengan 11 poin.

"Saya rasa kontribusi pemain asing dan lokal sama baiknya. Mereka bahu membahu," ujar Liem Filixs, kepala pelatih Mahameru. "Namun karena pemain asing baru datang, mereka belum padu. Saya rasa kami juga kecolongan beberapa tembakan tiga angka dari lawan. Ini karena komunikasi kurang berjalan dengan baik."

Foto: Dite Surendra

Komentar