IBL

Bandung Utama semakin siap menghadapi kompetisi IBL 2017. Dalam kurun waktu dua minggu terakhir, mereka mendatangkan dua pemain baru yang akan menambah kekuatan tim secara signifikan, Ferdinand Damanik dan Vinton Nolland Surawi.

Namun penambahan dua amunisi baru ini mengundang komentar miring dari beberapa mantan pemain yang sudah tidak lagi memperkuat tim asal Bandung ini.

Dalam sebuah unggahan di instagram @mainbasket, beberapa mantan pemain Bandung Utama seperti Fendy Yudha, Surliyadin, Andrie, Iqbal Firdaus dan lain-lain mengungkapkan kekecewaannya melalui kolom komentar. Intinya, mereka kecewa bagaimana Bandung Utama mampu menghadirkan pemain-pemain baru, sementara –tampaknya- beberapa kewajiban terhadap pemain-pemain lama belum tertuntaskan.

Menanggapi hal ini, CEO Bandung Utama Dennis Depriadie mengatakan bahwa dirinya memahami kekecewaan yang diungkapkan oleh para mantan pemainnya. Dennis juga tidak mencoba menutupi keadaan tim yang sebenarnya. Menurut Dennis, tim memang masih memiliki kewajiban kepada beberapa pemain yang sebenarnya akan diselesaikan akhir tahun ini.

“Saat ini kondisi tim sangat baik dan sehat,” jelas Dennis saat dihubungi Mainbasket. “Kami mengapresiasi seluruh perangkat tim yang sudah loyal dan total serta memiliki integritas tinggi terhadap tim ini. Kami selalu kerja ekstra keras agar Bandung Utama harus selalu ada terus di liga basket ini sampai anak cucu kita menjadi pemainnya.”

Apa yang terjadi pada Bandung Utama, menurut Dennis sebenarnya juga dialami oleh beberapa tim lain di IBL. Bahkan, bagi tim yang tidak mengandalkan sumber dana dari satu orang donatur (seperti halnya beberapa tim IBL lain) alias profesional, kondisi yang sempat terjadi pada timnya bisa terjadi pada tim profesional apa pun, di mana pun, di negara mana pun.

“Saat ini yang kami lakukan adalah (membangun) tim yang produktif dan efektif serta sangat efisien. Banyak hal yang orang tidak ketahui tentang strategi kami dalam meracik tim tahun ini. Bagaimana menjadi tim yang produktif namun lebih efektif dalam pembiayaan dibanding musim lalu. Wajar, karena kami tidak mungkin membeberkan strategi kami itu ke publik.”

Dennis menyesalkan beberapa komentar yang muncul di instagram @mainbasket. Menurutnya, hal yang terjadi saat ini tidaklah seberapa dibanding keuntungan atau hal "manis" lain yang pernah diberikan Bandung Utama kepada semua pemain.

“Kami selalu mendoakan semoga kawan-kawan kami dapat berkarir sukses di manapun. Karena bagaimanapun mereka adalah keluarga besar kami juga. Kami sudah mengantarkan mereka menjadi sarjana dan semoga berguna bagi bangsa dan agama,” tambah Dennis.

“Omongan atau persepsi orang tentang kami, baik positif atau negatif akan menjadikan cambuk dan motivasi untuk kami agar terus berkarya di industri ini.”

Dennis juga menegaskan bahwa apa pun yang terjadi, Bandung Utama akan tetap berkreasi, menjadi tim yang bekerja keras, mengangkat nama dan basket kota Bandung dan berusaha tampil sebaik mungkin di kompetisi selanjutnya.(*)

Foto: Hari Purwanto

Komentar