IBL

 

Beberapa waktu lalu santer diberitakan Garuda Bandung akan kembali ke kota asalnya setelah lama merantau ke Jakarta. Dari selenting kabar yang beredar, Garuda akan kembali pada Januari 2017 nanti. Akan tetapi, peluncuran tim peserta Indonesian Basketball League (IBL) ini di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu 24 Desember 2016 mengukuhkan Garuda pulang lebih cepat dari perkiraan.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam pidatonya di hadapan masyarakat pagi itu, meresmikan sekaligus mengharapkan banyak hal terjadi dengan kedatangan mereka. Salah satunya memberikan dampak positif dalam hal prestasi. Hal itu ternyata memang menjadi salah satu target dan alasan kembalinya Garuda ke Kota Kembang.

“Pertama, harapan kami mengembalikan kejayaan Garuda di zaman dulu. Kita tahu Garuda pernah juara ketika bernama Panasia. Mudah-mudahan kembalinya Garuda bisa membuatnya kembali berjaya di tanah legenda. Kemudian, kita bisa menjadi wadah bagi pebasket-pebasket di Jawa Barat. Sehingga mereka bisa tertampung di klub profesional,” jelas Manajer Haris Sogirin seusai peluncuran tim yang resmi bernama Bank BJB Garuda Bandung musim ini.

Hal senada juga diungkap Kepala Pelatih Andre Yuwadi. Nakhoda anyar Garuda ini juga berharap, dengan adanya sejarah panjang tim ini di Bandung bisa memperbaharui semangat pemainnya. Ia juga mengharapkan lebih banyak dukungan datang dari masyarakat sekembalinya mereka ke rumah.

Dengan begitu, tidak heran jika Garuda beberapa bulan terakhir terus melakukan upaya untuk bangkit. Setelah gagal menjuarai liga musim lalu, mereka tahu harus berbenah diri. Upaya itu terlihat lewat perombakan di segala hal, termasuk manajemen dan staf kepelatihan. Akan tetapi, perubahan ini rupanya memang membutuhkan adaptasi.

Menurut guard Diftha Pratama, perubahan dalam tubuh Garuda ini diikuti hal positif dan negatif juga. Positifnya, pemain bisa lebih rekat dalam situasi-situasi sulit. Negatifnya, karena masalahnya perubahan-perubahan yang terjadi di tim ini tidak jauh dari masalah finansial dan pergantian manajemen atau pelatih, ada saja urusan yang memang tidak selesai. Ada target-target belum tercapai. Akan tetapi, manajemen, menurutnya lagi, sudah lebih baik dalam mengatur segalanya.

“Kalau adaptasi, sih, gitu-gitu saja. Haris Sogirin juga bukan orang baru di Garuda. Jadi, sudah paham. Kurang-lebih sama anak-anaknya sudah kenal,” kata Diftha.

Selain dua hal tadi, perubahan juga terjadi dalam hal komposisi pemain. Setidaknya ada tiga pemain seperti Januar Kuntara dari Muba Hangtuah Sumatera Selatan, juga Luke Martinus dan Surliyadin dari JNE Bandung Utama (sekarang JNE Siliwangi) masuk ke dalam jajaran tim. Kemudian Januari mendatang, dua pemain asing akan bergabung sesuai kesepakatan dalam bursa pilih IBL Draft beberapa waktu lalu. Sherrard Brantley dan Justin Reynolds adalah dua nama asing yang akan didatangkan dari Amerika Serikat. Dan Garuda mengaku sudah melakukan komunikasi kepada keduanya.

“Kami melakukan komunikasi sejak kita men-draft mereka. Mudah-mudahan apa yang kami pilih sesuai dengan harapan. Sesuai dengan kekurangan tim. Saya harap mereka bisa dengan mudah bisa beradaptasi dengan tim dan kultur dan kondisi di Bandung ini,” ungkap Andre.

Kedatangan pemain asing rupanya memang diharapkan bisa memberikan nilai lebih untuk basket Indonesia. Meski pun dalam pemilihannya, gambaran untuk para pemain ini sebatas data statistik dan cuplikan video (highlight). Namun, di balik itu selalu ada harapan akan motivasi dan inspirasi. Menurut Andre, misalnya, dengan kedatangan mereka juga dirasa akan mengubah peta persaingan di liga.

“Kebetulan saya mendapatkan statistik mereka, ya tidak akurat juga. Kami lihat berdasarkan statistik yang kami dapat dan highlight video sama beberapa info yang kami korek dari agen,” jelas Andre tentang pemain asing. “Jadi, terus terang kami (tim peserta liga) dapat pemain asing tahun 2017 ini saya pikir sama-sama buta. Kami berharap sesuai seperti highlight dan data statistik. Karena kami tidak tahu kondisi terakhir mereka seperti apa. Apakah mereka melakukan latihan atau tidak.”

Harapannya, dengan segala perubahan dan upaya adaptasi ini, Garuda bisa mengejar target untuk masuk Playoff musim depan. Mereka mengaku mengincar posisi empat besar. Diftha bahkan percaya, timnya bisa menjuarai liga.

Komentar