IBL

Salsabila Dita Octania dan rekan-rekannya berjalan ke luar lapangan dengan wajah datar. Tidak ada ekspresi sedih, apalagi meluap-luap girang. Timnya, SMAN 2 Ngaglik baru saja tersingkir dari Loop 3x3 Competition National Championship 2016 (CNC).

Pada akhir hari kedua Loop 3x3 CNC, 17 tim putra dan putri tersingkir. Salah satunya adalah tim sekolah Salsabila. Delapan lainnya melanjutkan ke babak perempat final.

Menyaksikan puluhan laga selama dua hari ibarat menyaksikan warna-warni kekuatan basket di Indonesia. Bila kemampuan bermain basket diumpamakan bak satu jenis warna, maka yang muncul di Loop 3x3 CNC adalah ragam macam gradasi dari warna tersebut. Ada yang kuat, ada pula yang berwarna muda dan pucat. Ada beberapa tim yang terlihat dominan. Ada tim-tim yang sedari awal menunjukkan tanda-tanda sulit bersaing.

Mereka yang berangkat ke Surabaya adalah yang terbaik di daerah masing-masing. Satu tim putra dan satu tim putri yang hadir adalah representasi tim terkuat dari sebuah daerah atau kota.

"Kami banyak belajar dari sini. Kami terbaik di Yogyakarta, tetapi masih sulit bersaing di sini. Kami akui bahwa skill kami masih kalah," jelas Salsabila setelah laga.

"Namun kami tidak mau kecil hati. Kami masih bisa main tahun depan. Waktunya berlatih lagi. Nanti, saya yakin kami sudah bisa bersaing."

17 tim yang tersingkir di hari kedua harus diakui tidak sebaik delapan tim yang melaju. Namun dari beberapa yang tersingkir, tak jarang terlihat individu-individu yang menonjol.

Sebut saja misalnya Bagus Hardijudanto dari Palembang. Berasal dari SMA Muhammadiyah 1 Palembang dan berlatih di klub basket lokal Bangau, tidak sulit untuk melihat bahwa ia memiliki bakat istimewa.

Bagus bermain sebagai bigman. Sementara tiga rekannya adalah smallmen. Kondisi ini membuatnya secara tim sulit bersaing.

Secara individu, Bagus sangat menonjol. Lawan-lawan SMA Muhammadiyah 1 Palembang menghindari duel dengan Bagus. Baik saat bertahan maupun menyerang.

Dengan postur sebagai center, Bagus mempertontonkan footwork yang sangat baik. Ia mampu bermain di bawah ring dengan lincah, melepaskan tembakan dengan teknik yang sempurna, melantun (dribble) bola dengan cepat dan rendah. Dan yang paling mengagumkan, Bagus sangat baik saat bertahan.

Posisi kedua tangannya selalu berada di atas. Hampir tak pernah terlihat Bagus melakukan sabetan (reaching) ke lawan. Ia sadar bahwa posturnya saja sudah cukup menyulitkan lawan. Apalagi ketika mengangkat kedua tangan. Mencoba meraih bola ke dalam lingkar permainan lawan memiliki risiko tinggi mendapat tiupan peluit wasit. Bagus sepertinya sadar akan hal tersebut.

Dari delapan tim yang lolos, persaingan akan semakin ketat. Mereka yang akan berkompetisi pada hari ketiga (1 Oktober) adalah delapan tim terbaik.

"Target saya dan tim adalah jadi yang terbaik," jelas Yesaya Alessandro Saudale dari SMA 116 Jakarta, salah satu tim yang paling diunggulkan.

"Tapi kami harus mewaspadai beberapa lawan. Saya lihat Surabaya, Pontianak, Semarang bagus-bagus," tambahnya.

Optimisme dan hal senada diungkapkan oleh Andreanus Onawame. Datang dari SMA St. Nikolaus Lokon Tomohon, Andreanus dan kawan-kawan adalah juara North Sulawesi Series. “Pemain-pemain dari kota-kota lain terlihat bagus-bagus. Tetapi saya yakin kami akan juara,” ujar Andreanus.

Sebagai representasi dari kota masing-masing, rasanya tidak berlebihan memang bila mengatakan mereka yang lolos ke delapan besar menunjukkan kualitas basket di kota masing-masing. Apalagi yang lolos memang berasal dari kota-kota yang kekuatan basketnya secara umum sudah terkenal.

Namun juga, munculnya pemain-pemain hebat dari beberapa tim yang tidak lolos menunjukkan bahwa mereka tak bisa diremehkan.

Tim-tim yang lolos boleh jadi merepresentasikan kekuatan basket kota mereka terhadap kota-kota lain di Indonesia. Namun munculnya individu-individu berbakat dari kota-kota yang tak lolos delapan besar boleh jadi pula menunjukkan pemerataan kekuatan sedang terjadi.(*)

Berikut delapan besar Loop 3x3 CNC 2016

Putri

SMA Kristen Tomohon

SMAN 1 Merauke

SMAN 3 Cibinong Bogor

SMA IPH Surabaya

UPH College Tangerang

SMA Karang Turi Semarang

SMAN 8 Malang

SMA PSKD 1 Jakarta

Putra

SMAN 116 Jakarta

SMA St. Nikolaus Lokon Tomohon

SMA St. Paulus Pontianak

UPH College Tangerang

SMAN 9 Bandung

SMAN 2 Playen Yogyakarta

SMA IPH Surabaya

SMAN 14 Semarang

Komentar