IBL

Sejarah mencatat, di kawasan Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, berdiri sebuah sekolah swasta yang bermana SMA Merak Wijaya Putra. Seiring berlalunya waktu, sekolah tersebut tutup di era 2000-an dan menjadi lahan kosong. Lahan ini dibeli oleh Solik Sukarno, dan olehnya dijadikan lapangan basket.

Solik awalnya hanya ingin membeli lahan tersebut agar bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar. Akhirnya, ia memutuskan untuk membangun lapangan basket. Namun Solik tak mau setengah-setengah, bila dibangun lapangan basket, maka harus yang bagus. Sebab nantinya lapangan ini tak hanya untuk latihan, tapi juga menggelar kompetisi.

"Kenapa saya bangun lapangan basket, karena saya melihat basket saat ini sudah sangat populer di kalangan remaja. Apalagi saya sebagai orang tua juga khawatir melihat pergaulan remaja saat ini. Olahraga bisa jadi benteng dari pengaruh negatif," ujar pemilik toko onderdil mobil, Kelud Motor tersebut.

Pemugaran lahan menjadi lapangan basket ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sebab beberapa bagian lapangan benar-benar baru. Seperti lantai, ring basket dan beberapa fasilitas seperti toilet. Selain itu, Solik yang gemar menanam pohon, membeli beberapa pohon besar agar terlihat asri dan memberikan kenyaman bagi penonton.

Sebagai penanda berdirinya Lapangan Basket Merak secara resmi, maka Solik menggelar kompetisi basket antar sekolah dengan tajuk Kelud Cup Basketball 2016. Ternyata antusias peserta lebih dari espektasinya.

"Saya dan teman-teman di Wates Basketball Club menggelar kejuaraan ini sebagai peresmian lapangan. Sekaligus even ini memperkenalkan Wates ke luar daerah. Sebab selama ini, siapa sih orang yang tahu Wates?" katanya.

Solik punya harapan, nantinya lapangan ini bisa dipakai untuk berlatih basket setiap sore. Selain itu, ia juga ingin Kelud Cup bisa digelar setiap tahunnya. Agar bisa jadi ajang kompetisi bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Kediri dan sekitarnya, sekaligus menjadi hiburan bagi warga Wates.

Kelak, Solik ingin lapangan ini menjadi cikal bakal berdirinya sekolah basket untuk anak-anak di Kediri. Ia ingin melihat anak-anak belajar basket sejak dini. Apalagi, kini ektrakurikuler basket semakin diminati sekolah-sekolah.

Solik Sukarno bukanlah atlet basket, namun ia seorang ayah yang sering bermain basket bersama anaknya. Dengan basket, Solik berhasil mendekatkan hubungan antara ayah dan anak.

"Saya ada ring basket di rumah. Setiap sore atau tiap ada kesempatan saya selalu main basket dengan anak-anak. Anak saya juga sangat suka basket, dia juga pemain basket," ujarnya.

Komentar