IBL

Indonesia terbenam di dasar klasemen grup B, turnamen FIBA Asia U18 2016. Bahkan tim merah putih seakan jadi lumbung poin bagi lawan-lawannya.

Di pertandingan pertama, 22 Juli 2016, Indonesia kalah dari tuan rumah, Iran dengan skor 40-106. Akurasi yang buruk jadi penyebabnya. Indonesia hanya mencatat field goals 27,3 persen (18/66). Sementara itu, lawan beruntung dengan 29 turnovers yang dibuat oleh Indonesia. Iran memanfaatkan dengan mencetak 37 poin dari turnovers.

Indonesia kemudian juga jadi bulan-bulanan Jepang di pertandingan kedua, 23 Juli 2016. Indonesia menyerah dengan skor 54-113.

Jepang sudah unggul sejak awal hingga paruh pertama berakhir dengan kedudukan 47-28. Indonesia semakin terpuruk, karena hanya mencetak 8 poin di kuarter ketiga, sementara Jepang mampu menambah 38 poin. Selain akurasi, saat melawan Jepang, Indonesia gagal mengantisipasi offensive rebound lawan. Mereka bisa menambah 23 poin dari second chance.

Sementara itu, posisi Indonesia di klasemen semakin sulit ketika menelan kekalahan telak 35-103 dari Lebanon. Kali ini Indonesia benar-benar kalah dari semua lini. Sepanjang pertandingan, hanya satu kuarter Indonesia mampu mencetak double digit point. Selebihnya tiga kuarter Indonesia hanya mencetak poin kecil.

Tiga kali kalah dengan skor mencolok membuat Indonesia berada di posisi enam klasemen sementara grup B dengan raihan 3 poin.

Indonesia masih punya dua laga tersisa, yakni melawan Kazakhstan (26 Juli 2016) dan Korea Selatan (27 Juli 2016). Kazakhstan punya nasib yang sama dengan Indonesia, kalah tiga pertandingan. Sedangkan Korea Selatan kini berada di posisi ketiga klasemen, setelah mengoleksi dua kemenangan.

Foto : FIBA.com

Komentar