IBL

NSH Jakarta sangat menginginkan kemenangan atas Bimasakti Nikko Steel Malang dalam lanjutan IBL 2016 Seri 6 Surabaya. Sebab dengan kemenangan tersebut, mereka bisa naik peringkat. Berbekal agregat sama kuat (1-1) NSH berniat untuk memperbaiki peringkat, sekaligus mengkudeta posisi Bimasakti di urutan kesepuluh. Namun usaha mereka gagal, NSH harus menyerah 51-56 dari Bimasakti, Sabtu (30 April 2016).

Pertandingan berjalan sengit dari awal hingga kuarter pamungkas. Lewat duet Pradhitya dan Lutfi, NSH akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 51-51. Bahkan, di menit-menit terakhir, NSH hampir berhasil membalikkan keadaan.

Kesempatan menang yang sudah di depan mata pupus. Juliano Gandhi salah passing dan dimanfaatkan oleh pemain Bimasakti. Seketika itu mental para pemain NSH runtuh. Bimasakti pun mengambil alih momentum, sekaligus memastikan kemenangan dengan skor 56-51.

“Buru-buru. Anak-anak ingin cepet-cepet menang. Sedangkan pemain lawan lebih pengalaman. Ya itulah pemain saya, ketika melakukan kesalahan, mentalnya masih belum bisa mengatasi tekanan," kata Maykel S.D. Ferdinandus, kepala pelatih NSH. "Meski gagal menaikkan peringkat di musim ini, tetap ada peningkatan dibandingkan sebelumnya. Untuk musim ini, jumlah kemenangan kami bisa lebih banyak, selain itu di beberapa pertandingan kami juga bisa mengimbangi tim papan atas dan papan tengah. Namun, masih banyak kekurangan yang juga harus dibenahi."

Sementara itu, nasib yang sama juga diterima oleh Bimasakti. Tim asal Malang tersebut sudah dua musim terakhir gagal lolos babak delapan besar. Padahal bila melihat sejarahnya, Bimasakti selalu bisa menembus play-off. Kini mereka hanya finis di urutan kesepuluh. Berada dibawah JNE Bandung Utama.

“Kedua tim memang sama-sama ingin menang dan mengendalikan permainan. Namun, beruntung anak-anak bisa lebih konsisten. Saya instruksikan anak-anak untuk bisa menjaga paint area dengan baik. Di pertandingan tadi, anak-anak sempat drop, tapi untungnya mereka bisa kembali bangkit dan memperbaiki defensenya,” ungkap Head Coach Bimasakti, Oei A Kiat. "Soal kami tidak lolos play-off itu adalah tanggung jawab saya sebagai pelatih, tapi saya harap ada perbaikan tim di musim depan."

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar