IBL

Musim reguler NBA akan segera berakhir, tim teratas dari masing-masing conference sudah mengamankan posisi playoffnya. Tapi cerita menarik justru datang dari tim-tim yang berkutat di posisi menengah West Conference. Utah Jazz, Dallas Mavericks dan Houston Rockets masih susul menyusul untuk menempati peringkat 7-8-9.

Yang menarik adalah ketika kita melihat catatan rekor kemenangan-kekalahan mereka musim ini. Jazz 39-38, Mavericks 39-38, Rockets 38-39. Hanya tersisa masing-masing lima laga untuk mereka jalani di musim ini. Yang berarti, jumlah total kemenangan tertinggi yang bisa diraih adalah 44, selain 43 untuk Rockets tentunya.

Dan ketika melihat sedikit ke belakang (minus musim lockout 2011-2012), jumlah total kemenangan 44 bagi peringkat 8 di wilayah Barat adalah yang terendah sejak 2006-2007. Pada musim 2006-2007, Golden State Warriors yang berada di peringkat ke-8 hanya memiliki rekor 42-40.

Tapi, tunggu, total 44 kemenangan adalah jumlah maksimal apabila Jazz dan Mavs menang 5 kali beruntun, bukan tak mungkin mereka malah finish dengan rekor di bawah 42 kemenangan, katakanlah rekor mereka 41-41. Tim terakhir yang finis dengan rekor itu di peringkat 8? Dallas Mavericks di musim 1997-1998.

Tapi, jadwal NBA untuk ketiga tim ini nampaknya akan sangat menarik. Mavericks akan menghadapi Rockets, lalu Grizzlies, lalu Clippers, lalu Jazz, lalu Spurs. Sementara Utah Jazz akan menghadapi Spurs, Clippers, Nuggets, Mavericks dan Lakers. Dan Rockets akan menghadapi Mavericks, Suns, Lakers, Timberwolves dan Kings.

Melihat dari jadwal, harusnya Jazz akan mengantungi dua kemenangan lawan Nuggets dan Lakers. Sementara Rockets, memiliki jadwal yang cukup mudah, setidaknya mereka harusnya mampu memenangkan empat pertandingan melawan Suns, Lakers, Timberwolves dan Kings yang merupakan penghuni bawah wilayah Barat. Mavericks? Butuh keajaiban bagi mereka bahkan untuk memenangkan 1 dari 5 laga yang tersisa.

Houston Rockets yang saat ini masih berada di posisi 9, bukan tak mungkin dengan empat kemenangan akan naik ke peringkat 7, dan Jazz serta Mavericks yang punya jadwal lebih berat bisa jadi akan baku hantam memperebutkan peringkat ke-8. Ya, tahun lalu kita disajikan persaingan ketat Oklahoma City Thunders dan New Orleans Pelicans yang berjuang mendapatkan posisi kedelapan, tahun ini tiga tim yang akan berlomba.

Tapi, setelah hampir sepuluh tahun selalu jadi wilayah yang kompetitif, mengapa tahun ini Western Conference menjadi begitu berubah?

Rasanya musim ini adalah musim yang amat tak berimbang bagi Barat. Lihat saja dari klasemen. Warriors (69-8) dan Spurs (64-12) begitu digdaya di peringkat 1 dan 2, mungkin saja akan menembus 70 kemenangan. Peringkat 3 ada Thunders (53-24) yang performanya luar biasa, namun tertutup dua tim di atasnya. Peringkat empat ada LA Clippers (48-28), yang juga cukup baik. Peringkat kelima ada Memphis Grizzlies (41-36) yang beruntung sudah memiliki rekor baik untuk masuk playoff sebelum Marc Gasol cedera. Keenam ada Portland Trailblazers (41-37), yang mestinya ada di peringkat bawah setelah digembosi, namun secara ajaib justru bersanding di playoff. Sisanya, sudah dibicarakan di atas.

Kita semua sudah bisa memprediksikan siapa yang akan bertemu di final wilayah Barat. Keenam tim barat lainnya bisa jadi hanya pelengkap. Aneh, sungguh aneh. Biasanya Barat dikenal dengan persaingan ketatnya, dan ditandai dengan rekor kemenangan yang baik, tapi tahun ini semua berubah. Kalau analoginya dalam sepakbola, biasanya di musim-musim lalu Western Conference itu ibarat Liga Inggris yang tak bisa ditebak dan kompetitif, tapi tahun ini ibarat Liga Spanyol yang biasa dikuasai oleh dua tim saja.

Atau kalau mau berbaik hati, bisa saja Thunders kita kategorikan punya peluang dengan Durant-Westbrook. Tapi lima tim lain? Clippers minus Blake Griffin yang mulai banyak onar musim ini. Grizzlies minus Gasol pemain terpentingnya. Blazers? Cuma untung-untungan saja. Jazz? Punya defense yang kuat tapi ofensenya buruk. Mavs? Isinya pemain tua dan rentan cedera. Rockets? Apakah mereka akan mengandalkan Michael Beasley sebagai pemain terbaik setelah Harden di playoff? (*)

Foto: NBA/GettyImages

 

Komentar